Sabtu, 26 November 2016

Karakter perkembangan dan teori perkembangan peserta didik



KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN DAN TEORI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
A.    Karakteristik Perkembangan Peserta Didik
1.      Karakteristik Dan Ciri Perkembangan Anak Usia Sekolah (SD)
a.       Pengertian Karakteristi Siswa
Karakteristik siswa merupakan seluruh kondisi / keadaan watak yang nyata dan timbul dalam suatu tindakan siswa dalam kehidupannya setiap saat dalam kehidupan sehari-hari.
Ada beberapa karakteristik anak usia sekolah dasar yang perlu diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta didiknya. Guru harus dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya maka guru sangatlah penting bagi seorang pendidik mengetahui karakteristik siswanya. Selain karakteristik, yang perlu diperhatikan kebutuhan peserta didik. Adapun karakteristik dan kebutuhan peserta didik adalah:
Ø Senang bermain
Ø Senang bergerak
Ø Anak senang bekerja dalam kelompok
Ø Senang merasakan atau melakukan, memperagakan sesuatu secara langsung
Ø Anak suka cengeng
Ø Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain
Ø Senang diperhatikan
Ø Senang meniru.
Seperti kita ketahui bahwa setiap anak memiliki fase / tahap dan ciri perkembangan yang berbeda beda antara antara anak yang satu dengan anak yang lain. Perkembangan anak usia sekolah dasar (6-12 tahun) memiliki ciri-ciri perkembangan sebagai berbagai berikut.
§  Ciri-Ciri Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar Usia 7 Tahun
1.    Fisik
a.    Pandangan terbatas
b.    Bekerja dengan  kepala diatas meja
c.    Menggenggam pensil (diujung)
d.   Dapat menulis dengan rapih
e.    Kadang- kadang tegang
f.     Suka ruang yang telah ditentukan
g.    Sering merasa terluka, bisa nyata atau pura-pura
2.    Sosial
a.    Suka menyendiri
b.    Membutuhkan penguatan terus menerus(aman teratur)
c.    Kadang murung, sedih, merajuk, malu
d.   Merasa tidak banyak yang menyukainya( berubah)
e.    Percaya pada guru untuk membantunya
f.     Tidak suka meakukan kesalahan
g.    Kuat perasaan suka dan tidak suka
h.    Menjaga kerapihan meja dan lingkungan
3.    Bahasa
a.    Pendengar yang baik
b.    Pembicara yang tepat
c.    Suka dialog/ percakapan berpasangan
d.   Perkembangan  kosa kata yang tepat
e.    Tertarik cari arti/ maksud  kata
f.     Suka sampaikan catatan kecil
g.    Berminat dengan bermacam- macam symbol
4.    Kognisi
a.    Suka mengulang pelajaran
b.    Butuh akhir kegiatan yang jelas( lengkapi dengan tugas)
c.    Suka bekerja secara bertahap( sedikit demi sedikit)
d.   Suka bekerja sendiri
e.    Suka dibicarakan
f.     Suka menghapus( ingin sempurna)
g.    Ingin menemukan bagaimana suatu benda bekerja
·      Ciri Perkembangan Anak Sekolah Dasar Usia 8 Tahun
1.    Fisik
a.    Bergerak cepat, bekerja dengan tergesa-gesa
b.    Penuh dengan energi
c.    Perlu pelepasan energi secara fisik(kegiatan diluar ruangan)
d.   Kadang sedikit aneh
e.    Rentan konsentrasi terbatas
f.     Memiliki pandangan jauh dan dekat sama kuat
2.    Sosial
a.    Persifat yang baik, penuh dengan humor
b.    Suka bekerja sama
c.    Sering “menggigit lebih dari apa yang bisa dikunyah” salah dalam memperkirakan kemampuan mereka
d.   Resisten( bertahan),membuat alasan dengan cepat ketika membuat kesalahan
e.    Lebih suka kegiatan yang sama dengan teman sejenis
f.     Bermasalah dengan aturan- aturan dan batasan-batasan
g.    Kelompok pertemanan lebih banyak dari usia 7 tahun
3.    Bahasa
a.    Bicara aktif
b.    Mendengarkan tetapi jenuh dengan gagasan sehingga tidak dapat selalu ingat apa yang telah dikatakannya
c.    Melebih-lebihkan dalam bicara
d.   Suka dalam memberikan gagasan
e.    Perluasan kosa kata yang sangat tepat
4.    Kognisi
a.    Suka kegiatan kelompok
b.    Suka menghasilkan sesuatu
c.    Sering bekerja dengan keras/ kuat
d.   Mulai mahir dalam kemampuan dasar
e.    Mulai meraskan kemampuan keterampilannya
f.     Bertambah bagus dalam melakukan operasi konkret
·      Ciri-Ciri Perkembangan Anak Sekolah Dasar Usia 9 Tahun
1.    Fisik
a.    Meningkat dalam koordinasi geraknya
b.    Tertantang melakukan kegiatan fisik sekuatnya( memaksa)
c.    Sering terluka
d.   Banyak mengeluh pada tubuhnya
e.    Menunjukan kegelisahan dengan menggigit kuku, gigit bibir, memilin- milin rambut
2.    Sosial
a.    Sangat tinggi dalam kompetitif
b.    Self aware
c.    Tidak sabar
d.   Sering merasa khawatir, cemas
e.    Membuka jarak dengan orang lain
f.     Sering mengeluh, masalah persamaan
g.    Melihat orang dewasa secara tidak konsisten dan sebagian control
h.    Kritis
i.      Sering marah dan berubah- ubah emosinya
3.    Bahasa
a.    Menggunakan kata- kata deskriptif
b.    Senang bermain dalam kata dan bahasa serta informasi
c.    Bahasa seperti bayi kadang muncul kembali
d.   Menggunakan kata- kata yang melebih- lebihkan
e.    Saat banyak menggunakan kata- kata negative seperti : akan benci itu, aku tidak bisa,bosan, iya ya.
f.     Senang bercanda yang sifatnya jorok
g.    Mencampuradukan bahasa ketika bicara
4.    Kognisi
a.    Senang menghasilkan suatu dan mengoreksi diri sendiri
b.    Mulai mengenal dunia yang lebih luas
c.    Sedikit berimajinasi
d.   Rasa ingin tahu secara intelektual
e.    Mampu beradaptasi dengan bebrapa kondisi yang dihadapi
f.     Bermasalah dengan kondisi abstrak, angka-angka yang banyak, masa waktu dan ruang
·      Ciri- Ciri Perkembangan Anak Sekolah Dasar Usia 11 Tahun
1.    Fisik
a.    Meningkatnya nafsu makan, kegiatan dan bicara
b.    Munculnya Pubertas Pada Sebagian Anak Perempuan
c.    Gerakan yang stabil, kurang waktu istirahat
d.   Sering kena flu, dan kadang infeksi telinga
e.    Butuh istirahat yang cukup
f.     Agak kurang menggunakan kekuatan fisik
g.    Kemampuan motorik halusnya kuat
2.    Sosial
a.    Peka, emosinya tidak stabil
b.     Berseberangan pendapat
c.    Senang berada diluar rumah
d.   Selalu mengikuti kata hati, kasar dan kurang peduli
e.    Suka berargumentasi
f.     Kesulitan membuat keputusan
g.    Memahami keadaan dirinya
h.    Emosional
i.      Mudah masuk/ keluar dari kelompoknya
3.    Bahasa
a.    Senang berbicara ditelepon
b.    Selalu menuruti kata hati, bicara sebelum dipikirkan
c.    Bicara kasar
d.   Suka berargumen, pendebat ulung
e.    Apresiatif terhadap humor
f.     Mengadopsi bahasa orang dewasa
4.    Kognisi
a.    Suka tugas baru dan berpengalaman untuk merefleksikan atau memperbaiki tugas berikutnya
b.    Dapat berfikir abstrak
c.    Mahir memberikan alasan
d.   Dapat membangun dan memodifikasi aturan
e.    Memusatkan perhatian pada pengembangan bakat dan memandang dunia dari berbagai segi
f.     Suka berargumentasi
·      Ciri- Ciri Perkembangan Anak Sekolah Dasar Usia 12 Tahun
1.    Fisik
a.    Energi tinggi
b.    Butuh banyak istirahat
c.    Dorongan pertumbuhan, tanda pubertas
d.   Makan itu sangat dipentingkan( snack pagi disekolah)
e.    Pendidikan jasmani sangat dibutuhkan
2.    Sosial
a.    Mulai tampak kepribadian orang dewasa
b.    Dapat memberikan alasan yang lebih masuk akal
c.    Antusias dan tidak malu- malu
d.   Berinisiatif untuk kegiatannya sendiri
e.    Empati
f.     Peduli pada dirinya dan sangat pengertian
g.    Dapat membuat tujuan yang nyata dalam waktu yang singkat
h.    Muncul rasa aman terhadap dirinya
i.      Teman sebaya lebih penting dari pada guru
3.    Bahasa
a.    Muncul kekasaran( sarkasme)
b.    Memliki makna ganda, bermain kata- kata, bercanda sesuai kemampuan mereka
c.    Asyik ngobrol dengan orang dewasa atau teman sebaya dengan bahasa “gaul”
4.    Kognisi
a.    Kemampuan memahami hal yang abstrak menigkat
b.    Muncul kemampuan pada keterampilan/ area tertentu
c.    Dapat dan akan melihat dua sisi dari sebuah argument
d.   Sangat tertarik pada hal- hal baru politik, keadilan sosial
e.    Meneliti dan mempelajari keterampilan sebelumnya meningkatkan disiplin pengorganisasian
b.      Masalah Perkembangan Psikologi Anak Usia Sekolah Dasar (SD)
1.      Hiperaktif
Gangguan psikologi anak yang cukup sering terjadi. Seorang anak akan mendapatkan sebuah gangguan sering terjadi. Seorang anak akan mengalami ganguan perilaku dimana mereka cenderung bergerak aktif, bahkan super aktif didalam rumah dilingkungan permainan bersama dengan teman- temannya. Anak-anak yang hiperaktif bisa membahayakan teman- temannya akan perilaku yang terjadi secara spontan dan tanpa pikir panjang, oleh karena itu seorang anak dengan masalah psikologi hiperaktif memerlukan penanganan yang begitu cepat.
2.      Sulit Berkonsentarasi
Anak dengan konsentrasi yang buruk bisa membuatnya kesuliatan apabila harus belajar dalam waktu yang lama dan mengerti mengenai beberapa materi pelajaran. Mereka cenderung mudah terpengaruh terhadap hal yang ada disekitarnya sehingga tidak mampu berkonsentrasi secara maksimal.
3.      Pemurung Dan Penyendiri
Ketika kita telah membahas mengenai anak-anak yang ceria, bahkan hiperaktif, ada pula anak yang berperilaku sebaliknya. Mereka sangat sulit bergaul dan cenderung merasa malu dengan keadaan mereka sendiri. Anak- anak seperti ini juga tidak boleh dibiarkan berlarut karena jiwa sosial mereka tidak bisa berkembang jika selalu dibiarkan.
4.      Masalah Bicara
Rata- rata anak yang mempunyai masalah mengenai artikulasi dimana pembicaraan yang mereka lakukan kurang jelas dan sulit diterima oleh lawan bicara. Salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan untuk memecahkan masalah ini adalah dengan terapi bicara. Seorang anak akan diajarkan bagaimana cara berbicara dengan konsep yang pelan, lambat, namun jelas.
B.     Teori-Teori Tentang Hakikat Perkembangan Peserta Didik
1.      Teori Psikodinamika
Teori psikodinamika adalah teori psikologi yang berupaya menjelaskan hakikat dan perkembangan tingkah laku (kepribadian) manusia. Teori ini diplopori oleh Sigmund Freud (1856-1939).
Berdasarkan ide-ide pokok tingkah laku manusia tersebut, Freud kemudian membedakan kepribadian manusia atas tiga unit mental atau struktur psikis berikut :
a.       Id, merupakan aspek biologis kepribadian karena berisikan unsur-unsur biologis, termasuk di dalamnya dorongan-dorongan dan impuls-impuls instinktif yang lebih dasar (lapar, haus, seks, dan agresi).
b.      Ego, merupakan aspek psikologis kepribadian karena timbul dari kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia nyata dan menjadi perantara antara kebutuhan instinktif organisme dengan keadaan lingkungan.
c.       Superego, merupakan aspek sosiologis kepribadian karena merupakan wakil nilai-nilai tradisional dan cita-cita masyarakat sebagaimana yang ditafsirkan orang tua kepada anak-anaknya melalui berbagai perintah dan larangan.
2.      Teori Behavioristik
Terori behavioristik adalah sebuah aliran dalam pembahasan tingkah laku manusia yang dikembangkan oleh Jhon B. Waston (1878-1958).
3.      Teori Humanistik
Teori humanistik muncul pada pertengahan abad ke-20 sebagai reaksi terhadap teori psikodinamika dan behavioristik. Para teoritikus humanistic, seperti Carl Rogers (1902-1987) dan Abraham Maslaw (1908-1970) meyakini bahwa tingkah laku manusia tidak dapat dijelaskan sebagai hasil dari konflik-konflik yang tidak disadari maupun sebagai hasil pengkondisian (conditioning) yang sederhana.
4.      Teori Psikologi Transpersonal
Teori psikologi transpersonal merupakan pengembangan psikologi humanistik. Aliran psikologi ini disebut aliran keempat psikologi. S.I Shapiro dan Denise H. Lojoie (1992) menggambarkan psikologi transpersonal sebagai transpersonal psychology is concerted with the study of humanitys highest potential, and with the recognition understanding, and realization of unitive, spiritual, and transcendent states of consciousness.
5.      Teori Nativisme (teori yang berorientasi pada biologi)
Teori nativisme (native=asli): J.J Rouseau menyatakan bahwa bawaan dari lahir adalah faktor yang paling menentukan perkembangan, anak ketika dilahirkan membawa segi-segi moral (ex: anak koruptor = koruptor), pesimis terhadap pendidikan.
6.      Teori Empirisme (Teori Lingkungan)
Aliran empirisme bertentangan dengan paham aliran nativisme. Empirisme (empiri = pengalaman), tidak mengakui adanya pembawaan atau potensinya di bawah lahir manusia. Dengan kata lain, bahwa anak manusia itu lahir dalam keadaan suci dalam pengertian anak bersih tidak membawa apa-apa. Karena itu, aliran ini berpandangan bahwa hasil belajar peserta didik besar pengaruhnya pada faktor lingkungan.
7.      Teori Konvergensi
Aliran konvergensi berasal dari kata konvergen, artinya bersifat menuju satu titik pertemuan. Aliran ini berpandangan bahwa perkembangan individu itu baik dasar (bakat, keturunan) maupun lingkungan, kedua-duanya memainkan peranan penting.
C.     Perbedaan Individual Peserta Didik
1.      Perbedaan Fisik-Motorik
Perbedaan individual dalam fisik tidak hanya berbatas pada aspek-aspek yang teramati oleh pancaindra, seperti bentuk atau tinggi badan, warna kulit, warna mata atau rambut, jenis kelamin, nada suara atau bau keringat, melainkan juga mencangkup aspek-aspek fisik yang tidak dapat diamati melalui pancaindra. Perbedaan aspek fisik juga dapat dilihat dari kesehatan peserta didik, seperti kesehatan mata dan telinga.
2.      Perbedaan Inteligensi
Intelegensi adalah salah satu kemampuan mental, pikiran atau intelektual dan meupakan bagian dari proses kognitif pada tingkatan yang lebih tinggi. Secara ilmu intelegensi dapat dipahami sebagai kemampuan beradaptasi dengan situasi yang baru secara cepat dan efektif.
3.      Perbedaan Kecakapan Bahasa
Kemampuan berbahasa adalah kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dalam kalimat yang bermakna, logis, dan sistematis. Kemampuan berbahasa anak didik berbeda-beda, ada yang berbicara dengan lancer, singkat dan jelas, ada pula yang gagap, berbicara, berbelit-belit dan tidak jelas.
4.      Perbedaan psikologis
Perbedaan psikologis peserta didik juga terlihat dari aspek psikologisnya. Ada anak yang mudah tersenyum, gampang marah, berjiwa sosial, sangat egoistis, cengeng, pemalas, rajin, dan ada pula anak yang pemurung, dan seterusnya.
D.    Periodesasi Perkembangan Anak
1.      Fase Perkembangan Berdasarkan Konsep Didaktif
Dasar yang digunakan untuk menentukan pembagian fase-fase perkembangan adalah materi dan cara bagaimana mendidik anak pada masa-masa tertentu. Pembagian seperti ini, antara lain diberikan oleh Johann Amos Cimenius, seorang ahli didik dari Moravia. Ia membagi fase-fase perkembangan berdasarkan tingkat sekolah yang diduduki anak sesuai dengan tingkat usia dan menurut bahasa yang dipelajarinya di sekolah.
a.       Pada usia 0-6 tahun = fase sekolah ibu, merupakan masa mengembangkan alat-alat indra dan memperoleh pengetahuan dasar dibawah asuhan ibunya dilingkungan rumah tangga.
b.      Pada usia 6-12 tahun = fase sekolah bahasa ibu, merupakan masa anak mengembangkan daya ingatannya dibawah pendidikan sekolah rendah. Pada masa ini, mulai diajarkan bahasa ibu (vernacular).
c.       Pada usia 12-18 tahun = fase sekolah bahasa latin, merupakan masa mengembangkan daya pikirnya dibawah pendidikan sekolah menengah (gymnasium). Pada masa ini, mulai diajarkan bahasa latin sebagai bahasa asing.
d.      Pada usia 18-24 tahun = fase sekolah tinggi dan pengembaraan, merupakan masa mengembangkan kemauannya dan memilih suatu lapangan hidup yang berlangsung dibawah perguruan tinggi.
2.      Periodesasi Perkembangan Berdasarkan Ciri-Ciri Psikologis
a.       Fase anak awal, umur 0-3 tahun. Pada akhir fase ini terjadi troz pertama yang ditandai dengan serba membantah atau menentang orang lain.
b.      Fase keserasian sekolah, umur 3-13 tahun. Pada akhir fase ini terjadi troz kedua yang ditandai dengan anak serba membantah atau menentang orang lain bahkan ucapan oranfg tua.
c.       Fase kematangan, umur 13-21 tahun. Fase ini terjadi setelah berakhirnya gejala-gejala troz kedua, dimana anak mulai merasakan kelebihan dan kekurangan yang ia miliki yang dihadapi dengan sewajarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar