KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN DAN
TEORI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
A.
Karakteristik Perkembangan Peserta Didik
1. Karakteristik
Dan Ciri Perkembangan Anak Usia Sekolah (SD)
a. Pengertian
Karakteristi Siswa
Karakteristik
siswa merupakan seluruh kondisi / keadaan watak yang nyata dan timbul dalam
suatu tindakan siswa dalam kehidupannya setiap saat dalam kehidupan
sehari-hari.
Ada beberapa karakteristik anak
usia sekolah dasar yang perlu diketahui para guru, agar lebih mengetahui
keadaan peserta didiknya. Guru harus dapat menerapkan metode pengajaran yang
sesuai dengan keadaan siswanya maka guru sangatlah penting bagi seorang
pendidik mengetahui karakteristik siswanya. Selain karakteristik, yang perlu
diperhatikan kebutuhan peserta didik. Adapun karakteristik dan kebutuhan
peserta didik adalah:
Ø Senang
bermain
Ø Senang
bergerak
Ø Anak
senang bekerja dalam kelompok
Ø Senang
merasakan atau melakukan, memperagakan sesuatu secara langsung
Ø Anak
suka cengeng
Ø Anak
sulit memahami isi pembicaraan orang lain
Ø Senang
diperhatikan
Ø Senang
meniru.
Seperti kita ketahui bahwa setiap anak memiliki fase
/ tahap dan ciri perkembangan yang berbeda beda antara antara anak yang satu
dengan anak yang lain. Perkembangan anak usia sekolah dasar (6-12 tahun)
memiliki ciri-ciri perkembangan sebagai berbagai berikut.
§ Ciri-Ciri
Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar Usia 7 Tahun
1. Fisik
a. Pandangan
terbatas
b. Bekerja
dengan kepala diatas meja
c. Menggenggam
pensil (diujung)
d. Dapat
menulis dengan rapih
e. Kadang-
kadang tegang
f. Suka
ruang yang telah ditentukan
g. Sering
merasa terluka, bisa nyata atau pura-pura
2. Sosial
a. Suka
menyendiri
b. Membutuhkan
penguatan terus menerus(aman teratur)
c. Kadang
murung, sedih, merajuk, malu
d. Merasa
tidak banyak yang menyukainya( berubah)
e. Percaya
pada guru untuk membantunya
f. Tidak
suka meakukan kesalahan
g. Kuat
perasaan suka dan tidak suka
h. Menjaga
kerapihan meja dan lingkungan
3. Bahasa
a. Pendengar
yang baik
b. Pembicara
yang tepat
c. Suka
dialog/ percakapan berpasangan
d. Perkembangan kosa kata yang tepat
e. Tertarik
cari arti/ maksud kata
f. Suka
sampaikan catatan kecil
g. Berminat
dengan bermacam- macam symbol
4. Kognisi
a. Suka
mengulang pelajaran
b. Butuh
akhir kegiatan yang jelas( lengkapi dengan tugas)
c. Suka
bekerja secara bertahap( sedikit demi sedikit)
d. Suka
bekerja sendiri
e. Suka
dibicarakan
f. Suka
menghapus( ingin sempurna)
g. Ingin
menemukan bagaimana suatu benda bekerja
· Ciri
Perkembangan Anak Sekolah Dasar Usia 8 Tahun
1. Fisik
a. Bergerak
cepat, bekerja dengan tergesa-gesa
b. Penuh
dengan energi
c. Perlu
pelepasan energi secara fisik(kegiatan diluar ruangan)
d. Kadang
sedikit aneh
e. Rentan
konsentrasi terbatas
f. Memiliki
pandangan jauh dan dekat sama kuat
2. Sosial
a. Persifat
yang baik, penuh dengan humor
b. Suka
bekerja sama
c. Sering
“menggigit lebih dari apa yang bisa dikunyah” salah dalam memperkirakan
kemampuan mereka
d. Resisten(
bertahan),membuat alasan dengan cepat ketika membuat kesalahan
e. Lebih
suka kegiatan yang sama dengan teman sejenis
f. Bermasalah
dengan aturan- aturan dan batasan-batasan
g. Kelompok
pertemanan lebih banyak dari usia 7 tahun
3. Bahasa
a. Bicara
aktif
b. Mendengarkan
tetapi jenuh dengan gagasan sehingga tidak dapat selalu ingat apa yang telah
dikatakannya
c. Melebih-lebihkan
dalam bicara
d. Suka
dalam memberikan gagasan
e. Perluasan
kosa kata yang sangat tepat
4. Kognisi
a. Suka
kegiatan kelompok
b. Suka
menghasilkan sesuatu
c. Sering
bekerja dengan keras/ kuat
d. Mulai
mahir dalam kemampuan dasar
e. Mulai
meraskan kemampuan keterampilannya
f. Bertambah
bagus dalam melakukan operasi konkret
· Ciri-Ciri
Perkembangan Anak Sekolah Dasar Usia 9 Tahun
1. Fisik
a. Meningkat
dalam koordinasi geraknya
b. Tertantang
melakukan kegiatan fisik sekuatnya( memaksa)
c. Sering
terluka
d. Banyak
mengeluh pada tubuhnya
e. Menunjukan
kegelisahan dengan menggigit kuku, gigit bibir, memilin- milin rambut
2. Sosial
a. Sangat
tinggi dalam kompetitif
b.
Self
aware
c. Tidak
sabar
d. Sering
merasa khawatir, cemas
e. Membuka
jarak dengan orang lain
f. Sering
mengeluh, masalah persamaan
g. Melihat
orang dewasa secara tidak konsisten dan sebagian control
h. Kritis
i. Sering
marah dan berubah- ubah emosinya
3. Bahasa
a. Menggunakan
kata- kata deskriptif
b. Senang
bermain dalam kata dan bahasa serta informasi
c. Bahasa
seperti bayi kadang muncul kembali
d. Menggunakan
kata- kata yang melebih- lebihkan
e. Saat
banyak menggunakan kata- kata negative seperti : akan benci itu, aku tidak
bisa,bosan, iya ya.
f. Senang
bercanda yang sifatnya jorok
g. Mencampuradukan
bahasa ketika bicara
4. Kognisi
a. Senang
menghasilkan suatu dan mengoreksi diri sendiri
b. Mulai
mengenal dunia yang lebih luas
c. Sedikit
berimajinasi
d. Rasa
ingin tahu secara intelektual
e. Mampu
beradaptasi dengan bebrapa kondisi yang dihadapi
f. Bermasalah
dengan kondisi abstrak, angka-angka yang banyak, masa waktu dan ruang
· Ciri-
Ciri Perkembangan Anak Sekolah Dasar Usia 11 Tahun
1. Fisik
a. Meningkatnya
nafsu makan, kegiatan dan bicara
b. Munculnya
Pubertas Pada Sebagian Anak Perempuan
c. Gerakan
yang stabil, kurang waktu istirahat
d. Sering
kena flu, dan kadang infeksi telinga
e. Butuh
istirahat yang cukup
f. Agak
kurang menggunakan kekuatan fisik
g. Kemampuan
motorik halusnya kuat
2. Sosial
a. Peka,
emosinya tidak stabil
b. Berseberangan pendapat
c. Senang
berada diluar rumah
d. Selalu
mengikuti kata hati, kasar dan kurang peduli
e. Suka
berargumentasi
f. Kesulitan
membuat keputusan
g. Memahami
keadaan dirinya
h. Emosional
i. Mudah
masuk/ keluar dari kelompoknya
3. Bahasa
a. Senang
berbicara ditelepon
b. Selalu
menuruti kata hati, bicara sebelum dipikirkan
c. Bicara
kasar
d. Suka
berargumen, pendebat ulung
e. Apresiatif
terhadap humor
f. Mengadopsi
bahasa orang dewasa
4. Kognisi
a. Suka
tugas baru dan berpengalaman untuk merefleksikan atau memperbaiki tugas
berikutnya
b. Dapat
berfikir abstrak
c. Mahir
memberikan alasan
d. Dapat
membangun dan memodifikasi aturan
e. Memusatkan
perhatian pada pengembangan bakat dan memandang dunia dari berbagai segi
f. Suka
berargumentasi
· Ciri-
Ciri Perkembangan Anak Sekolah Dasar Usia 12 Tahun
1. Fisik
a. Energi
tinggi
b. Butuh
banyak istirahat
c. Dorongan
pertumbuhan, tanda pubertas
d. Makan
itu sangat dipentingkan( snack pagi
disekolah)
e. Pendidikan
jasmani sangat dibutuhkan
2. Sosial
a. Mulai
tampak kepribadian orang dewasa
b. Dapat
memberikan alasan yang lebih masuk akal
c. Antusias
dan tidak malu- malu
d. Berinisiatif
untuk kegiatannya sendiri
e. Empati
f. Peduli
pada dirinya dan sangat pengertian
g. Dapat
membuat tujuan yang nyata dalam waktu yang singkat
h. Muncul
rasa aman terhadap dirinya
i. Teman
sebaya lebih penting dari pada guru
3. Bahasa
a. Muncul
kekasaran( sarkasme)
b. Memliki
makna ganda, bermain kata- kata, bercanda sesuai kemampuan mereka
c. Asyik
ngobrol dengan orang dewasa atau teman sebaya dengan bahasa “gaul”
4. Kognisi
a. Kemampuan
memahami hal yang abstrak menigkat
b. Muncul
kemampuan pada keterampilan/ area tertentu
c. Dapat
dan akan melihat dua sisi dari sebuah argument
d. Sangat
tertarik pada hal- hal baru politik, keadilan sosial
e. Meneliti
dan mempelajari keterampilan sebelumnya meningkatkan disiplin pengorganisasian
b. Masalah
Perkembangan Psikologi Anak Usia Sekolah Dasar (SD)
1. Hiperaktif
Gangguan
psikologi anak yang cukup sering terjadi. Seorang anak akan mendapatkan sebuah
gangguan sering terjadi. Seorang anak akan mengalami ganguan perilaku dimana
mereka cenderung bergerak aktif, bahkan super aktif didalam rumah dilingkungan
permainan bersama dengan teman- temannya. Anak-anak yang hiperaktif bisa
membahayakan teman- temannya akan perilaku yang terjadi secara spontan dan
tanpa pikir panjang, oleh karena itu seorang anak dengan masalah psikologi
hiperaktif memerlukan penanganan yang begitu cepat.
2. Sulit
Berkonsentarasi
Anak
dengan konsentrasi yang buruk bisa membuatnya kesuliatan apabila harus belajar
dalam waktu yang lama dan mengerti mengenai beberapa materi pelajaran. Mereka
cenderung mudah terpengaruh terhadap hal yang ada disekitarnya sehingga tidak
mampu berkonsentrasi secara maksimal.
3. Pemurung
Dan Penyendiri
Ketika
kita telah membahas mengenai anak-anak yang ceria, bahkan hiperaktif, ada pula
anak yang berperilaku sebaliknya. Mereka sangat sulit bergaul dan cenderung merasa
malu dengan keadaan mereka sendiri. Anak- anak seperti ini juga tidak boleh
dibiarkan berlarut karena jiwa sosial mereka tidak bisa berkembang jika selalu
dibiarkan.
4. Masalah
Bicara
Rata-
rata anak yang mempunyai masalah mengenai artikulasi dimana pembicaraan yang
mereka lakukan kurang jelas dan sulit diterima oleh lawan bicara. Salah satu
cara terbaik yang bisa dilakukan untuk memecahkan masalah ini adalah dengan
terapi bicara. Seorang anak akan diajarkan bagaimana cara berbicara dengan
konsep yang pelan, lambat, namun jelas.
B. Teori-Teori
Tentang Hakikat Perkembangan Peserta Didik
1. Teori
Psikodinamika
Teori
psikodinamika adalah teori psikologi yang berupaya menjelaskan hakikat dan
perkembangan tingkah laku (kepribadian) manusia. Teori ini diplopori oleh
Sigmund Freud (1856-1939).
Berdasarkan ide-ide
pokok tingkah laku manusia tersebut, Freud kemudian membedakan kepribadian
manusia atas tiga unit mental atau struktur psikis berikut :
a. Id,
merupakan aspek biologis kepribadian karena berisikan unsur-unsur biologis,
termasuk di dalamnya dorongan-dorongan dan impuls-impuls instinktif yang lebih
dasar (lapar, haus, seks, dan agresi).
b. Ego,
merupakan aspek psikologis kepribadian karena timbul dari kebutuhan organisme
untuk berhubungan secara baik dengan dunia nyata dan menjadi perantara antara
kebutuhan instinktif organisme dengan keadaan lingkungan.
c. Superego,
merupakan aspek sosiologis kepribadian karena merupakan wakil nilai-nilai
tradisional dan cita-cita masyarakat sebagaimana yang ditafsirkan orang tua
kepada anak-anaknya melalui berbagai perintah dan larangan.
2. Teori
Behavioristik
Terori
behavioristik adalah sebuah aliran dalam pembahasan tingkah laku manusia yang
dikembangkan oleh Jhon B. Waston (1878-1958).
3. Teori
Humanistik
Teori
humanistik muncul pada pertengahan abad ke-20 sebagai reaksi terhadap teori
psikodinamika dan behavioristik. Para teoritikus humanistic, seperti Carl
Rogers (1902-1987) dan Abraham Maslaw (1908-1970) meyakini bahwa tingkah laku
manusia tidak dapat dijelaskan sebagai hasil dari konflik-konflik yang tidak
disadari maupun sebagai hasil pengkondisian (conditioning) yang sederhana.
4. Teori
Psikologi Transpersonal
Teori
psikologi transpersonal merupakan pengembangan psikologi humanistik. Aliran
psikologi ini disebut aliran keempat psikologi. S.I Shapiro dan Denise H.
Lojoie (1992) menggambarkan psikologi transpersonal sebagai transpersonal
psychology is concerted with the study of humanitys highest potential, and with
the recognition understanding, and realization of unitive, spiritual, and transcendent
states of consciousness.
5. Teori
Nativisme (teori yang berorientasi pada biologi)
Teori
nativisme (native=asli): J.J Rouseau menyatakan bahwa bawaan dari lahir adalah
faktor yang paling menentukan perkembangan, anak ketika dilahirkan membawa segi-segi
moral (ex: anak koruptor = koruptor), pesimis terhadap pendidikan.
6. Teori
Empirisme (Teori Lingkungan)
Aliran
empirisme bertentangan dengan paham aliran nativisme. Empirisme (empiri =
pengalaman), tidak mengakui adanya pembawaan atau potensinya di bawah lahir
manusia. Dengan kata lain, bahwa anak manusia itu lahir dalam keadaan suci
dalam pengertian anak bersih tidak membawa apa-apa. Karena itu, aliran ini
berpandangan bahwa hasil belajar peserta didik besar pengaruhnya pada faktor
lingkungan.
7. Teori
Konvergensi
Aliran
konvergensi berasal dari kata konvergen, artinya bersifat menuju satu titik
pertemuan. Aliran ini berpandangan bahwa perkembangan individu itu baik dasar
(bakat, keturunan) maupun lingkungan, kedua-duanya memainkan peranan penting.
C. Perbedaan
Individual Peserta Didik
1. Perbedaan
Fisik-Motorik
Perbedaan
individual dalam fisik tidak hanya berbatas pada aspek-aspek yang teramati oleh
pancaindra, seperti bentuk atau tinggi badan, warna kulit, warna mata atau
rambut, jenis kelamin, nada suara atau bau keringat, melainkan juga mencangkup
aspek-aspek fisik yang tidak dapat diamati melalui pancaindra. Perbedaan aspek
fisik juga dapat dilihat dari kesehatan peserta didik, seperti kesehatan mata
dan telinga.
2. Perbedaan
Inteligensi
Intelegensi
adalah salah satu kemampuan mental, pikiran atau intelektual dan meupakan
bagian dari proses kognitif pada tingkatan yang lebih tinggi. Secara ilmu
intelegensi dapat dipahami sebagai kemampuan beradaptasi dengan situasi yang
baru secara cepat dan efektif.
3. Perbedaan
Kecakapan Bahasa
Kemampuan
berbahasa adalah kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam
bentuk ungkapan kata dalam kalimat yang bermakna, logis, dan sistematis. Kemampuan
berbahasa anak didik berbeda-beda, ada yang berbicara dengan lancer, singkat
dan jelas, ada pula yang gagap, berbicara, berbelit-belit dan tidak jelas.
4. Perbedaan
psikologis
Perbedaan
psikologis peserta didik juga terlihat dari aspek psikologisnya. Ada anak yang
mudah tersenyum, gampang marah, berjiwa sosial, sangat egoistis, cengeng,
pemalas, rajin, dan ada pula anak yang pemurung, dan seterusnya.
D. Periodesasi
Perkembangan Anak
1. Fase
Perkembangan Berdasarkan Konsep Didaktif
Dasar
yang digunakan untuk menentukan pembagian fase-fase perkembangan adalah materi
dan cara bagaimana mendidik anak pada masa-masa tertentu. Pembagian seperti
ini, antara lain diberikan oleh Johann Amos Cimenius, seorang ahli didik dari
Moravia. Ia membagi fase-fase perkembangan berdasarkan tingkat sekolah yang
diduduki anak sesuai dengan tingkat usia dan menurut bahasa yang dipelajarinya
di sekolah.
a. Pada
usia 0-6 tahun = fase sekolah ibu, merupakan masa mengembangkan alat-alat indra
dan memperoleh pengetahuan dasar dibawah asuhan ibunya dilingkungan rumah
tangga.
b. Pada
usia 6-12 tahun = fase sekolah bahasa ibu, merupakan masa anak mengembangkan
daya ingatannya dibawah pendidikan sekolah rendah. Pada masa ini, mulai
diajarkan bahasa ibu (vernacular).
c. Pada
usia 12-18 tahun = fase sekolah bahasa latin, merupakan masa mengembangkan daya
pikirnya dibawah pendidikan sekolah menengah (gymnasium). Pada masa ini, mulai diajarkan bahasa latin sebagai
bahasa asing.
d. Pada
usia 18-24 tahun = fase sekolah tinggi dan pengembaraan, merupakan masa
mengembangkan kemauannya dan memilih suatu lapangan hidup yang berlangsung
dibawah perguruan tinggi.
2. Periodesasi
Perkembangan Berdasarkan Ciri-Ciri Psikologis
a. Fase
anak awal, umur 0-3 tahun. Pada akhir fase ini terjadi troz pertama yang ditandai dengan serba membantah atau menentang
orang lain.
b. Fase
keserasian sekolah, umur 3-13 tahun. Pada akhir fase ini terjadi troz kedua yang ditandai dengan anak
serba membantah atau menentang orang lain bahkan ucapan oranfg tua.
c. Fase
kematangan, umur 13-21 tahun. Fase ini terjadi setelah berakhirnya
gejala-gejala troz kedua, dimana anak
mulai merasakan kelebihan dan kekurangan yang ia miliki yang dihadapi dengan
sewajarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar